Guys semuanya di mulai dari yang kecil.......lalu lama - lama menjadi besar.
Adalah mudah untuk dilumpuhkan oleh keadaan ketika kita menghadapi tantangan. Saya tahu itu. Saya mengalaminya sepanjang hidup saya. Anda pasti bertanya-tanya : Apa yang saya lakukan? Bagaimana saya bisa menggapai sesuatu dari tempat dimana saya berada saat ini ke tempat tujuan baru? Saya tidak tahu pasti bagaimana melakukan semua ini! Saya ketakutan setengah mati!.

Namun kebenarannya adalah, jika kita ingin melakukan sesuatu dalam kehidupan kita, untuk membuat satu tanda, maka kita tidak dapat menunggu sesuatu yang besar itu muncul, membunyikan loncengnya, dan menawarkan pada kita anggur Tanah Perjanjian. Kita harus membuat satu awalan.
Jadi, mulailah dari tempat dimana anda berada saat ini. Jangan melihat ke bagian belakang textbook anda, dan jangan membuat permintaan yang tidak beralasan terhadap diri anda – seperti mengatakan pada diri anda untuk melakukan semuanya dengan sempurna pada kesempatan pertama. Ambillah langkah kecil dengan arah yang benar, bahkan jika langkah anda kelihatan tidak pasti dan tidak meyakinkan.
Jadi, mulailah dari tempat dimana anda berada saat ini. Jangan melihat ke bagian belakang textbook anda, dan jangan membuat permintaan yang tidak beralasan terhadap diri anda – seperti mengatakan pada diri anda untuk melakukan semuanya dengan sempurna pada kesempatan pertama. Ambillah langkah kecil dengan arah yang benar, bahkan jika langkah anda kelihatan tidak pasti dan tidak meyakinkan.
Bicara soal melangkah dalam iman, beberapa tahun yang lalu saya mengikuti lari 5K. Saya hanya berlatih sekitar dua minggu, dimana saya menempati posisi 12… dari 13 orang di kelompok usia saya dan menempati posisi 182 dari peserta secara keseluruhan. OK, jadi melihat hasilnya sungguh membuat saya tertekan, saya akui itu. Pada mulanya saya merasa malu karena saya tidak bisa melakukan sesuatu yang lebih baik dari itu, lalu kemudian saya mulai berpikir tentang usia saya dan betapa tuanya saya sekarang ini. Berhenti Sampai Disitu!!. Saya harus mengatakan pada diri saya sendiri. Saya telah kehilangan maksud dari semua lombanya. Ini tidaklah selalu soal kemenangan. Ini tentang keluar dari keadaan itu dan mencoba melakukan sesuatu.
Banyak dalam kehidupan ini bicara tentang menunjukkan diri. Demikian juga dengan perjalanan ke-Kristenan kita.

Bagaimana dengan Gideon? Dia bersembunyi di tempat pemerasan anggur ketika malaikat datang memberikan pesan yang memberi semangat dan membawa perintah langsung dari Tuhan.
Dan Ester, dia adalah seorang Yahudi, dan seperti seperti takdir, sepanjang bersama dengan bangsanya, dia siap mati sekali raja menemukan kebangsaan aslinya.
Semua orang ini tidaklah “pantas atau cocok” untuk tugas pekerjaannya, tidak juga jika kita men-cek resume atau curriculum vitae mereka, namun ketika Tuhan memanggil mereka dengan perintah : “Ikutlah Aku”, mereka melakukannya. Sudah pasti mereka takut. Sebagian tersungkur seperti batu. Sebagian lainnya bahkan mempertanyakan logika pertimbangan Tuhan itu. Namun meski merasa terintimidasi, dan meski dengan kekurangan mereka, mereka semua memutuskan untuk mempercayai Tuhan untuk menggenapi sesuatu proyek yang tidak bisa dilakukan secara alami.

Saya belum lama ini mendengar definisi luar biasa untuk kata-kata : ”keberanian”. Mungkin seperti saya, anda datang pada kesimpulan yang salah bahwa keberanian berarti anda tidak takut. Namun penulis Bruce Wilkinson mengatakan bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, namun lebih kepada melakukan tekanan meski diliputi rasa takut.
Jika kita menunggu hingga kita tidak takut lagi, kita akan kehilangan kesempatan. Jalani ketakutan. Jalani dengan kaki yang bergetar dan kerongkongan kering. Siapa yang peduli jika anda tidak mengetahui bagaimana melakukannya? Lakukan saja sesuatu!. Lakukan sebanyak yang anda tahu bagaimana melakukannya, dan percayai Tuhan untuk sisanya.
Kita tidak tahu apa yang kehidupan akan kita bawa, kita tidak bisa memastikan hari esok, namun kita dapat membuat pengaruh sekarang dimana kita berada hari ini dengan men-set pikiran kita untuk melakukan hal yang baik, sesuatu dari Tuhan, bagaimanapun besar atau kecilnya pekerjaan itu.

Mulai dari yang kecil, dan saksikan langkah Tuhan didalamnya. Ketika kita dipercaya dalam perkara kecil, Tuhan memberi kita yang besar. Jadi tanamkan bibit yang kecil dalam kehidupan anda, dan saksikan bibit itu akan bertumbuh hingga adanya panen raya kala anda mempercayai Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar